Aku Mau Pria Berkomitmen, Bukan yang Maunya Seks

Selasa, 16 Februari 2016 - 06:25 WIB
Aku Mau Pria Berkomitmen,...
Aku Mau Pria Berkomitmen, Bukan yang Maunya Seks
A A A
SYDNEY - Keperawanan seseorang bisa menjadi topik canggung untuk usia berapapun, termasuk bagi seorang klien wanita berikut ini.

Dr Gabrielle Morrissey, penulis sekaligus pengasuh rubrik konsultasi dan sex expert di situs bodyandsoul Australia, mencoba memberi pendekatan yang terbaik buat sang klien, terhadap apa yang namanya keperawanan saat dirinya sulit mencari pria berkomitmen.

Pertanyaan klien:
“Aku seorang wanita, berstatus lajang, berusia 25 tahun dan masih perawan. Aku bosan sendirian, padahal aku seorang gadis berwajah cantik, namun aku tidak pernah melewatkan sejumlah akhir pekan dalam sebuah hubungan.”

“Aku telah mencoba kencan online dengan hasil yang sama. Apa yang salah denganku? Tolong bantu aku menemukan cinta dan beritahu aku, bagaimana caranya untuk bertemu dengan seorang pria yang ingin berkomitmen, bukan hanya menginginkan seks.”

Jawaban Dr Gabrielle Morrissey:
* Perlu diketahui, hanya ada dua orang dalam sejarah seksual Anda: yakni Anda dan kekasih Anda. Dan hanya ada satu waktu ketika itu harus dipedulikan: ketika hubungan mencapai tingkat seksual.

* "Virgin" bukan merupakan identitas Anda. Itu bukan kata sifat mendefinisikan siapa Anda. Itu bisa dimengerti bahwa ketika Anda kencan, dan ada ketegangan dalam sebuah pembicaraan seksual yang sering terjadi dari awal hubungan, bahwa hal itu dapat tampak seperti detail yang cukup penting.

* Hal ini dapat membuat Anda merasa terdorong untuk berbagi fakta bahwa Anda masih perawan, atau bahkan menggunakannya sebagai alasan atau pembenaran untuk hubungan apapun yang justru menandai kurangnya pengalaman. Dimana Anda merasa seperti Anda sadar diri atau khawatir tentang membuat salah langkah walau Anda baru saja mengenal pasangan baru Anda.

* Ketika Anda perawan hingga akhir usia belasan, Anda dapat merasa seperti itu adalah karakteristik mendasar yang sangat penting untuk berbagi (dengan calon kekasih). Maka ingat ini: Bukan begitu caranya, dan sebaiknya tidak, terutama di awal sebuah hubungan.

* Jika menjadi perawan merupakan cerminan dari nilai-nilai yang kuat atau budaya, maka dengan segala cara, ketika Anda mulai mengenal pasangan baru saat Anda berkencan, berbagi budaya dan nilai-nilai inti Anda.

* Tapi Anda tidak perlu pergi ke spesifik tentang sejarah seksual Anda pada beberapa kencan pertama atau beberapa pekan pertama - yang mungkin menggambarkan kondisi Anda terkini, yakni berapa lama kekuatan Anda tidak mengatakan Anda masih perawan bisa jadi pengalaman terpanjang hubungan asmara Anda sejauh ini.

* Jika hubungan Anda tidak sampai ke ranjang, dan Anda belum merasa perlu untuk berbicara tentang menuju ke sana dulu, maka jangan membawa itu. Anda tidak akan mendapat cap sebagai wanita yang tidak jujur atau mengkhianati kepercayaan siapapun hanya dengan tetap diam selama beberapa minggu pertama hubungan dan kencan ini. Berikan masing-masing dari Anda kesempatan untuk mengenal masing-masing dari Anda secara keseluruhan dan sebagai pribadi yang sebenarnya - setelah semuanya, itulah yang dinamakan kencan!

* Pertanyaannya sekarang. Haruskah Anda memberitahu seseorang yang sedang Anda kencani, yang kemungkinan nantinya bakal jadi calon kekasih pertama Anda, bahwa Anda seorang perawan? Tentu saja.

* Meskipun itu tidak akan mendefinisikan karakteristik Anda, itu merupakan aspek penting dari siapa Anda, ditambah dan yang lebih penting, Anda ingin membangun keintiman bersama-sama sebelum berlanjut ke soal seksual - apakah Anda perawan atau tidak - dan menceritakan rahasia sejarah seksual Anda ke calon pasangan, itu tidak lain dapat membangun kepercayaan, kejujuran dan keintiman bersama.

* Jika Anda tidak dapat melakukan itu, Anda harusnya tidak tidur (bercinta) bersama dengan pria itu (dengan asumsi Anda sedang mencari sebuah hubungan yang berkomitmen, yang Anda, dan mudah-mudahan dia juga mencari seperti itu).

* Sementara itu, ada baiknya buat sekarang, Anda bisa berhubungan terlebih dulu dengan seseorang dan bertahan selama beberapa pekan, tujuan pertama ialah guna memilih pria tepat yang mestinya Anda kencani.

* Apakah Anda mencari pria yang benar-benar memenuhi syarat yang memiliki tujuan hubungan (komitmen) yang sama seperti Anda? Meskipun chemistry berdua adalah penting, tapi pria yang paling tampan, belum tentu pilihan yang jelas atau cerdas untuk Anda.

* Karena Anda ingin seorang pria yang berbagi nilai-nilai Anda, memiliki kepentingan bersama dengan Anda, dan yang cukup dalam untuk membangun sejumlah keintiman dengan Anda.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)